Selasa, 25 Mei 2010

PUISI Q

SELASA UNTUKMU

embun itu masih ada di jendela
saat kutuliskan namamu
dengan ucapan yang sama
seperti tahun lalu

tapi kau tak akan membaca
karena siapa aku juga samar
meski telah kudengar lamat
bisikmu bertanya tentang nama

berpuluh musim kulewati
dengan sepi menyapa sunyi
yang tak sempat kutulis jadi puisi
dan di situ terselip dirimu

terus kutulis di situ
sambil tak henti berucap
dalam kata yang senyap
sembari kubiarkan kering airmata

2 komentar:

asumsi anda